Transistor adalah komponen elektronika yang
tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis
(B), kolektor (C) dan emitor (E). Berdasarkan susunan
semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
transistor PNP dan transistor NPN. Untuk membadakan transistor
PNP dan NPN dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak
panah mengarah ke dalam dan pada transistor NPN arah panahnya
mengarah ke luar.
Simbol
Transistor :
Bentuk Fisik
Transistor :
Fungsi
Transistor :
- Penguat Tegangan
- Penguat Arus
- Penguat Daya
- Saklar
- Sensor Suhu
- Regulator tegangan
- Osilator / Pembangkit sinyal
- Modulator Sinyal
Mengenal
tipe transistor buatan jepang:
- Tipe 2SA… dan 2SC… biasanya
digunakan pada frekuensi tinggi
Contoh : 2SA564 dan 2SC838 - Tipe 2SB… dan 2SD… biasanya
digunakan pada frekuensi rendah
Contoh : 2SB507 dan 2SD313
Hal-hal
penting mengenai transistor :
- Transistor yang mempunya fisik lebih besar biasanya mampu bekerja pada daya yang lebih besar
- Pada tipe-tipe transistor dikenal adanya persamaan karakteristik, jadi jika sulit mendapatkan sebuah transistor cobalah mencari persamaannya
- Urutan kaki transistor antara tipe satu dengan yang lain tidak selalu sema.
- Untuk pemakaian dengan daya yang tinggi sebaiknya tambahkan pendingin pada bodi transistor.
- Panas yang berlebih pada transistor dapat berakibat kerusakan transistor.
- Pada transistor dikenal istilah HFE, yaitumenunjukkan besarnya penguatan arus dari transistor tersebut
- Tegangan antara basis (B) dan emitor (E) besarnya selalu tetap, yaitu berkisar antara 0.6Volt untuk jenis transistor dari bahan silikon.
- Untuk bisa bekerja, sebuah transistor memerlukan bias sekitar 0.6Volt untuk jenis silikon. Pada transistor PNP basis harus lebih negatif 0.6Volt dan pada transistor NPN basis harus lebih positif 0.6Volt.
0 komentar:
Posting Komentar